Stefano Lilipaly,The Indonesian Iniesta

Stefano Lilipaly mulai bermain bola sejak usia 7 tahun, ditempatkan di sebuah klub amatir bernama DCG selama tiga tahun. Dari situ ia pindah ke akademi AZ Alkmaar, tapi hanya bertahan selama satu tahun di sana karena dia tidak menyukai klubnya. "Jadi saya masuk Utrecht, dan sampai sekarang di sinilah saya bermain. Perlahan saya naik ke Jong Utrecht (skuad junior) atau tim senior kedua," katanya. Stefano memiliki posisi khas sebagai Gelandang serang. Gaya bermainnya fleksibel, suka mencetak gol dan memberikan assist. "Gaya bermain ingin meniru salah satu pemain favorit saya, (Andres) Iniesta. Saya bisa bermain defensif, dan kemampuan saya juga mendukung untuk menyerang," papar Stefano. Selain itu ia juga memiliki kemampuan untuk mencetak gol dari luar kotak. Pemain lawan akan berpikir karena dia memiliki postur tubuh kecil, Stefano akan kesulitan mencetak gol. "Tapi begitu menghadapi saya, mereka kemudian bertanya, 'kenapa orang sekecil itu bisa mencetak gol dari jarak sejauh itu?'," ucapnya. Musim ini ia baru tampil dalam tiga pertandingan. Namun di tiap pertandingan, ia selalu mencetak gol dari luar kotak. Jadi ia sudah mencetak tiga gol. Yang lebih membanggakan, Stefano menyatakan akan tetap membela Timnas Indonesia ketimbang Timnas Belanda. "Saya sudah memperkuat timnas Belanda dari U-15 hingga U-18, tapi kalau harus memilih, saya ingin membela tim nasional Indonesia. Kedua orang tua selalu mendukung saya dalam bermain bola. Sejak awal mereka sudah melihat talenta saya. Meski belum mengetahui seluk beluk Indonesia secara mendalam, Stefano mengaku menggemari sebuah makanan khas bangsa Indonesia, nasi goreng! "Saya tidak mengenal banyak tentang Indonesia. Saya belum pernah ke sana, tapi ibu saya orang Belanda dan saya mencintai masakannya seperti nasi goreng. Ibu saya sering memasak makanan khas Indonesia, saya tidak menghafal namanya selain nasi goreng, tapi saya makan semuanya dan menyukai semuanya. Nenek saya juga sering masak," pungkasnya. (goal)